Wilayah Kecamatan Kecamatan Padas sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Kasreman & Bringin sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pangkur & Kwadungan. Luas wilayah Kecamatan Padas adalah 4541,70 ha, di mana sekitar 62,69 persen atau sekitar 2847,31 ha berupa lahan sawah dan 37,31 persen lahan bukan sawah atau sekitar 1694,39 ha Secara geografis Kecamatan Padas terletak pada titik koordinat 7o432’ Lintang Selatan dan 111o526’ Bujur Timur. Topografi wilayah ini adalah berupa dataran. Luas lahan pertanian Kecamatan Padas yaitu sekitar 62,69 persen atau sekitar 2847,31 ha berupa lahan sawah dan 37,31 persen lahan bukan sawah atau sekitar 1694,39 ha.
Batas wilayah Kecamatan Padas adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara: Kecamatan Kasreman dan Bringin.
- Sebelah Timur: Kecamatan Karangjati dan Bringin.
- Sebelah Selatan: Kecamatan Pangkur dan Kwadungan.
- Sebelah Barat: Kecamatan Kasreman dan Ngawi.
Secara administrasi Kecamatan Padas terbagi ke dalam 12 desa. Karena mayoritas berupa lahan sawah pertanian.
Guna mendukung Program Bupati Ngawi dalam rangka Peningkatan Produksi Tanaman Pangan melalui dukungan terhadap pertanian ramah lingkungan berkelanjutan setiap desa wajib menganggarkan kegiatan yang mendukung program tersebut melalui BIMTEK Pengenalan Teknologi Tepat Guna untuk peningkatan SDM dan pengembangan pendidikan vokasi Pertanian ramah lingkungan paling sedikit Rp.5.000.000,-. Kedalam APBDesa Tahun Anggaran 2022, dari 12 desa wilayah Kecamatan Padas semua sudah terealisasi pelaksanaan BIMTEK Pengenalan Teknologi Tepat Guna meliputi Materi pengurangan penggunaan pupuk kimia juga praktek pembuatan Mol yang hemat biaya namun ramah lingkungan juga bisa mengembalikan kesuburan tanah akibat sudah terkontaminasi Pupuk Kimia dan Pestisida Kimia.
Dalam Pelaksanaan BIMTEK dihadiri Narasumber dari Perwakilan Dinas Pertanian dan Perikanan yang diwakili oleh PPL dan Koordinator BPP Kecamatan Padas, selain juga dari Pendamping Desa dan Perangkat Desa juga Ketua dan Anggota Kelompok Tani Desa yang ditempati.
Diharapkan dengan adanya pelatihan ini nantinya para petani bisa mandiri untuk membuat pupuk dan pestisida sendiri yang tentunya bersifat organic atau alami yang lebih mengedepankan hasil serta ramah terhadap lingkungan terutama tanah dan hewan-hewan sahabat petani tidak ikut mati karena penggunaan pupuk alami dan pestisida alami.
Pem. Padas…..!!!