Padas, 13 Desember 20022, Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi menyelenggarakan Rapat Koordinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Notosuman Convention & Restaurant. Undangan rapat dari elemen :
- Camat
- PPL
- Danramil
- Dinas Perhubungan
- Dinas Pertanian
- DKT
- Dokter Hewan di Lingkungan Dinas Perikanan dan Peternakan
Adapun narasumber berasal dari :
- Dandim 0805 Ngawi
- Kejaksaan Negeri Ngawi
- BPBD
- Sekretariat Daerah
- Polres Ngawi
- Dinas Perikanan dan Peternakan
Dandim 0805 Ngawi selaku Narasumber menjelaskan Kerangka strategis pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dicanangkan dr Tahun 2023-2033, diharapkan pada Tahun 2033 Indonesia sudah bebas dari PMK.
Zona/Wilayah PMK dibagi menjadi 3 tahapan yaitu:
- Zona/wilayah bebas PMK
- Zona/wilayah bebas PMK dengan vaksinasi
- Zona/wilayah bebas PMK tanpa vaksinasi
Indonesia masuk dalam zona/wilayah 2, yaitu Zona/wilayah bebas PMK dengan vaksinasi.
Strategi pengendalian PMK :
- Pengendalian penyakit pada hewan.
- Penatalaksanaan kasus pada manusia dan pencegahan infeksi baru pada hewan (koordinasidengan Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Lingkungan Hidup).
- Perlindungan pada kelompok resiko tinggi (Koordinasi dengan Dinas Pertanian).
- Surveilans epidemiologi pada manusiadan hewan/unggas.
- Restrukturisasi sistem industri peternakan.
- Monitoring dan evaluasi.
Perkembangan kasus PMK (s/d Tanggal 11 Desember 2022 sebagai berikut :
- Kasus PMK 2.330 ekor
- Kematian 44 ekor
- Potong paksa 4 ekor
- Sembuh 2.281 ekor
- Masih sakit 1 ekor
Jumlah desa yang tervaksinasi :
- Sine 10 desa
- Ngrambe 14 desa
- Ngawi 7 desa
- Karangjati 16 desa
- Pangkur 9 desa
- Mantingan 5 desa
- Gerih 3 desa
- Karanganyar 3 desa
- Jogorogo 12 desa
- Padas 12 desa
- Kedunggalar 4 desa
- Widodaren 5 desa
- Kasreman 5 desa
- Geneng 7 desa
- Kendal 6 desa
- Pitu 4 desa
- Bringin 9 desa
- Paron 8 desa
- Kwadungan 14 desa
Kendala dalam pelaksanaan vaksinasi :
- Kendala cuaca (hujan, banjir)
- Harus dilakukan door to door (dari kandang ke kandang)
- Peternak tidak siap (tidak ada dirumah)
- Jumlah vaksinator terbatas
- Vaksinator tidak dapat pertugas setiap hari, karena harus mempertimbangkan kondisi kesehatan.
- Adanya KIPI (reaksi tubuh ternak yang tidak diinginkan pasca vaksinasi).
(trantib)